Senin, 15 Agustus 2011

Tips Berhenti Merokok


Berhenti merokok adalah sebuah hal yang positif bagi Anda yang saat ini merokok. Terlepas perdebatan tentang haram atau tidaknya merokok, saya hanya ingin membagikan tip berhenti merokok yang sudah terbukti berhasil. Silahkan dicoba jika Anda mau berhenti. Jika Anda masih ingin merokok, tinggalkan saja artikel ini jangan debat saya.
Tips ini sudah terbukti berhasil, sudah dicoba oleh seseorang yang saya kenal dengan baik. Apakah saya sudah membuktikannya? Maaf, saya tidak bisa membuktikan karena saya tidak pernah merokok.
Sejak SMP, orang ini sudah merokok. Sampai menikah dan punya anak pun masih terus merokok. Waktu anaknya masih kecil, dia terus saja merokok.Katanya susah berhenti. Sampai suatu saat, dia memikirkan pendidikan anaknya. Saya mengetahui prinsipnya bahwa anaknya harus lebih baik dari dia. Maka dia memiliki komitmen untuk menyekolahkan anaknya setinggi mungkin. Dia sendiri lulusan perguruan tinggi, maka anaknya harus sama atau yang lebih baik.
Namun seperti kita ketahui semua. Semakin lama, biaya pendidikan semakin tinggi. Ada sedikit kekhawatiran, bagaimana jika dia tidak mampu membayar pendidikan untuk anaknya? Sampai suatu saat ada ide untuk mengikuti asuransi pendidikan untuk anak-anaknya. Tapi… untuk membayar asuransi tersebut dia masih kesulitan karena gaji saat ini pas-pasan. Selama ini tidak pernah menabung karena gaji selalu habis. Artinya, harus memotong/menghemat pengeluaran agar bisa membayar asuransi.
Idenya sungguh bagus dan brilian. Dia bersama istrinya sepakat, akan memotong pengeluaran untuk membeli rokok, bahkan tidak membeli rokok sama sekali. Sejak itu dia berhenti merokok dan uang yang selama ini digunakan untuk membeli rokok bisa digunakan untuk membayar asuransi. Tidak cukup memang, tetapi sangat membantu. Ditambah penghematan yang lain, akhirnya dia bisa membayar asuransi pendidikan untuk anak-anaknya.
Dia pun berhenti merokok. Alasannya karena dia sayang anaknya. Inilahkekuatan cintasangat dahsyat untuk membuat kita bertindak dan menghentikan kebiasaan yang tidak diinginkan. Terlepas, apakah Anda punya uang lebih atau tidak untuk membayar asuransi pendidikan anak Anda, jika Anda sayang anak-anak Anda, berhentilah merokok. Jadikan diri Anda sehat, kesehatan Anda akan sangat berarti bukan hanya untuk Anda, tetapi untuk orang yang Anda cintai. Apalagi, jika asap rokok Anda meracuni anak dan keluarga Anda.
Orang yang saya ceritakan diatas lebih mencintai anaknya dari pada kecintaan untuk merasakan kenikmatan merokok.
Jika menurut Anda, merokok menjadikan diri Anda kuat dan sehat… yah terserah Anda dech. Kalau mau berhenti merokok maka berhentilah!




Cara Memotivasi Orang Lain


Pertanyaan: Ratna Wati, “bagaimana cara memotivasi orang lain yang sedang bermasalah? bagaimana memotivasi orang agar mau rajin belajar?”. Mushlikhul Anam Zuhdi, “Bagaimana caranya agar saya bisa mengarahkan masa dan menyemangati mereka, n bagaimana agar saya bisa menjadi pemimpin yang bijak.” Istiqomah Ruswandi, “bagaimana saya memotivasi anak didik ke jalan yang benar disaat mereka sudah benar2 keluar dari jalur yang benar? (minum2an, pakai drugs) dari seorang guru yang mencintai siswanya dengan hati………..”. Jawaban:
Intinya, ketiga pertanyaan diatas ialah bertanya tentang bagaimana cara memotivasi orang lain. Berikut jawabannya:

Tahap Persiapan

  1. Langkah pertama sebelum Anda memotivasi orang lain, Anda harus menjadi orang yang termotivasi atau menjadi orang yang semangat terlebih dahulu. Bagaimana kita bisa memberikan semangat kepada orang lain jika kita tidak memiliki semangat? Tingkatkan motivasi diri Anda terlebih dahulu, baru kemudian berikan motivasi kepada orang lain, anak, maupun bawahan Anda. Jika Anda semangat, bisa jadi tanpa berkata-kata pun Anda akan dikuti oleh orang-orang di sekitar Anda. Ada yang mengatakan kalau antusias itu menular. Maka bertindaklah dengan antusias.
  2. Pahami teknik motivasi terlebih dahulu. Saya menemukan banyak orang yang mencoba memotivasi orang lain, anak, atau bawahan dengan cara yang salah. Bukan semangat yang Anda berikan, malah yang banyak terjadi justru kontradiktif. Sebagai contoh, banyak yang mencoba memotivasi dengan cara menekan dan mengancam. Jika dilakukan pada orang yang salah, maka orang-orang tersebut bisa jadi malah kabur, balik mengancam, dan saling menyalahkan. Menekan dan mengancam memang cara memotivasi, tetapi kita harus tahu cara menggunakannya dan kepada siapa. Sementara masih banyak teknik memotivasi yang tidak menggunakan tekanan dan ancaman justru jauh lebih berhasil.
  3. Pahami orang yang akan Anda semangati. Lihat apa yang akan memotivasi dia. Mana yang lebih dominan, apakah motivasi mengejar atau menghindar. Bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan dia. Setelah paham, Anda akan lebih mudah memotivasinya. Seringkali kita minta dipahami, tetapi lupa memahami.

Cara Memotivasi

Silahkan lihat video Cara Membangkitkan motivasi. Pelajari, praktekan untuk diri Anda, kemudian praktekan untuk orang yang akan Anda semangati.
Satu lagi, jangan lupa untuk “mengirimkan” cinta Anda kepada orang yang ingin Anda semangati. Anda ingin mereka semangat karena Anda menyayangi atau mencintai mereka. Kalau mereka bawahan Anda, keberhasilan mereka juga keberhasilan Anda. Maka kirimkan cinta kepada mereka dalam bentuk dukungan dan do’a.




Motivasi Diri Kekuatan Cinta


Pentingnya Motivasi Diri

“Ngomong-ngomong tentang motivasi diri, mengapa setelah mengikuti seminar motivasi, motivasi tidak bertahan lama?” Padaartikel lain saya sudah membahas bahwa motivasi memang bisa berkurang. Menyangka motivasi itu permanen, adalah kesalahan yang pertama. Alasan kedua ialah kita akan kehilangan motivasi jika kita hanya mengharap motivasi dari luar. Sebab motivasi terkuat datang dari diri sendiri.
Lalu bagaimana dengan peran motivasi dari luar? Meski motivasi diri itu penting, bukan berarti motivasi dari luar tidak penting. Motivasi yang datang dari luar bisa membantu menemukan dan membangkitkan motivasi diri Anda. Seorang motivator yang baik tentu akan membangun diri Anda menjadi seorang yang mampu menemukan dan membangkitkanmotivasi diri yang di motivasinya.

Faktor Motivasi Diri

Dalam berbagai buku NLP disebutkan bahwa hanya ada dua faktor motivasi diri yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan atau rasa sakit. Namun jika saya kerucutkan lagi, hanya ada satu faktor motivasi, yaitu cinta. Semakin besar cinta kita, akan semakin besar motivasi yang bangkit.
Lihatlah, banyak orang yang sampai nekat bunuh diri karena putus cinta. Ini menggambarkan bahwa cinta memiliki kekuatan untuk menggerakkan diri kita, bahkan untuk hal-hal yang buruk dan tidak masuk akal. Mungkin Anda sudah banyak mendengarkan kisah cinta picisan, apa pun dilakukan “karena cinta”. Cinta adalah sumber dari motivasi diri.
Joe Vitale menyadari kekuatan cinta sebagai motivator utama setelah dia melihat film 50 First Dates (2004) (50 Kencan Pertama) yang menggambarkanusaha seorang pria yang setiap hari berusaha membuat seroang wanita jatuh cinta kepadanya. Usaha ini dilakukan setiap hari, karena sang gadis pujaan memiliki ingatan yang mampu mengingat cuma 1 hari. Ini hanya salah satu dari sekian kisah cinta dalam film.
Anda bisa memanfaatkan kekuatan cinta ini untuk mendapatkan motivasi diri. Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta kepada hal lainnya juga. Saat Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan memiliki motivasi yang cukup saat bekerja. Lihatlah pemasin sepak bola, di tengah jadwal yang ketat, mereka tetap enjoy bermain di lapangan, karena mereka mencintai profesinya sebagai pesebak bola.

Motivasi Diri Paling Kuat

Namun, ada cinta yang paling kuat. Saat Anda tidak memiliki cinta ini, sungguh Anda sudah menyia-nyiakan hidup Anda. Inilah cinta yang paling besar, yang memotivasi para mujahid di medan perang. Tidak takut mati, tidak takut rasa sakit, tidak takut apa pun, demi cinta ini. Cinta ini tiada lain, cinta kepada Allah. Cinta kepada Allah, adalah cinta yang hakiki yang menjadi sumber motivasi diri paling kuat.
Karena bekerja adalah bagian dari ibadah. Begitu juga bisnis adalah bagian dari ibadah. Dan, ibadah adalah sebagai cinta kita kepada Allah, maka kerja dan bisnis kita juga adalah perwujudan cinta kita kepada Allah. Seharusnya, saat kita bekerja dan bisnis, kita akan memiliki motivasi yang tinggi.
Sudahkah?
Mari kita pancangkan niat kita, bahwa kerja dan bisnis kita untuk beribadah. Marilah kita pupuk kesadaran kita, bahwa bisnis dan kerja kita adalah salah bentuk wujud cinta kita kepada Allah.
Adakah perasaan cinta kita kepada Allah? Jika terasa kurang, maka iman kita harus ditingkatkan lagi. Sebab cinta kepada Allah hanya dimiliki oleh mereka yang beriman.
Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (QS Al Baqarah:165).
Jadi, motivasi diri bisa dikembangkan dengan meningkatkan iman kepada Allah secara terus menerus. Cinta kepada kepada Allah semakin tinggi, motivasi diri pun semakin tinggi.

Hari-hari Akan Dijalani Dengan Penuh Semangat

Tidak ada wujud lain dari bukti cinta kita kepada Allah selain dari beribadah. Ibadahlah yang diminta oleh Allah. Sebagai bukti jika kita mencintai-Nya maka kita akan menuruti apa yang diminta oleh Yang Dicintainya.
Semantara, semua hidup kita harus dalam rangka ibadah. Semua aktivitas kita adalah ibadah. Artinya semua gerak gerik kita harus merupakan bentuk cinta kepada Allah.
  • Pertama, niatkan bahwa apa yang kita lakukan adalah demi Allah yang kita cintai.
  • Kedua, lakukan aktivitas kita sesuatu dengan tuntutan syar’i, baik itu adalah ibadah maghdoh maupun ghair maghdoh, keduanya ada tuntunannya. Artinya sebagai wujud cinta kepada Allah kita akan terus belajar bagaimana cara menjalankan ibadah yang benar.
  • Dan yang kita kita akan semangat melakukannya. Biasanya, kita akan melakukan sesuatu dengan semangat, berani, dan kontinyu demi yang dicintainya.

Namun Cinta Urusan Hati

Cinta adalah urusan hati. Cinta adalah tidak bisa dipaksakan. Betulkah? Tentu saja ada benarnya. Namun, secara fitrah, manusia adalah makhluq yang mencintai Allah. Secara fitrah manusia sangat mencintai Allah.
Namun pada kenyataannya, cinta kepada Allah bisa dibelokan. Kita bisa melihat bagaimana cinta kepada lawan jenis bisa mengalah cinta kepada Allah. Buktinya adalah mereka yang mau melakukan hal-hal dosa demi cintanya kepada pacar. Cinta kepada harta pun bisa mengalahkan cinta kita kepada Allah. Buktinya banyak orang yang mau melakukan usaha yang haram demi cintanya kepada harta.
Syaithan dengan memanfaatkan hawa nafsu menjadikan apa yang kita cintai selain Allah menjadi begitu indah. Seolah tidak ada cinta yang lebih penting dibandingkan “seseorang” pujaan hatinya. Apa pun rela dilakukan demi cintanya itu.
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jika Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. (QS. Al-An’aam: 112)
Cinta memang urusan hati, namun kita bisa membersihkan hati agar kita memiliki cinta yang hakiki, cinta pada tempatnya. Cinta kepada lawan jenis, harta, keluarga, dan yang lainnya boleh sebagai motivasi diri Anda, yang penting tidak mengalahkan cinta Anda kepada Allah sebagai motivasi diri yang utama.




Selasa, 09 November 2010

Arti Menjalani Realita Kehiidupan

Mungkin pernah kita bertanya, untuk apa kita hidup, untuk apa kita bertahan hidup, toh nantinya aku, kamu, dia, semua orang akan mati, mati, mati, membusuk dimakan cacing.

Karena nyawa telah ditiupkan ke tubuh ini sehingga bisa bergerak, berrasa, dan berpikir, maka kita harus hidup seperti yang telah ditetapkan. Kita harus hidup karena kita memang hidup dan layak hidup. Tapi hidup macam apa yang ingin kita hidupi?
Banyak orang hidup namun telah mati sebelum masanya.
Banyak orang hidup untuk masa lalunya.
Banyak orang hidup tetapi tidak merasakan arti hidup itu sendiri.

Tanya kepada dirimu sendiri:

Apakah kamu telah hidup untuk dirimu?
Apakah kamu telah hidup untuk orang yang kamu cintai?
Apakah kamu telah hidup untuk yang kamu percayai?
Siapakah yang akan menangisimu ketika waktunya datang?

Tanya juga kepada orang sekitarmu, yang dekat denganmu:

Apa yang telah kamu lakukan untuknya?
Bagaimana kalau besok aku mati?
Apa yang kau rasakan kalau aku mati?
Akankah aku dilupakan?

Kita hidup dan kalau ingin benar-benar hidup, kita harus berusaha menjadi yang terbaik, kakak terbaik, anak terbaik, suami terbaik, istri terbaik, teman terbaik, dll. Rasakanlah hidup ketika orang yang kita sayangi berkata di depan banyak orang, “kamu adalah istri terbaik”. Detik itu juga kamu akan rasakan apa itu hidup.

Kamu akan rasakan darah dan darah itu yang mengaliri hidup ini.
Kamu akan rasakan jantung dan jantung itu yang mempompa hidup ini.
Kamu akan rasakan tulang dan tulang itu yang menompang hidup ini.
Kamu akan rasakan paru-paru dan paru-paru itu yang membakar hidup ini.
Inilah yang kusebut hidup. Apakah pernah kamu rasakan?




Versi Mobile